Tuesday, April 2, 2013

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Rencana negara Indonesia menggelar kampanye visit “Indonesia Year 2009”, tentunya juga didukung oleh Kawasan Sabang yang memiliki tujuan yang selaras untuk mengembangkan kotanya sebagai daerah tujuan wisata. Letak kawasan Sabang yang unik dan khusus juga menjadikan posisinya begitu sentral dapat dijadikan sebagai pintu gerbang bagi arus masuk investasi, barang dan jasa dari dalam dan luar negeri, tentunya akan sangat berguna bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi Aceh khususnya dan rakyat Indonesi pada umumnya. Kawasan sabang juga dapat difungsikan sebagai sentral pengembangan industri, serta sebagai tempat pengumpulan dan penyaluran hasil produksi dari dan keseluruh wilayah Indonesia serta Negara-Negara lain. Sabang juga berpotensi untuk melayani hinterland pulau Sumatera, kemudian dapat memafaatkan  kawasan kerjasama regional Indonesia Malaysia Thailand – Growth Triangle (IMT-GT) yang beranggotakan 8 provinsi di Thailand, 8 Negeri di Semenanjung Malaysia dan 10 provinsi di Sumatera.

Perencanaan Pengembangan Kawasan Perdagnagan dan pelabuhan bebas di berbagai belahan dunia akan semakin mendorong terciptanya mekanisme pasar bebas dalam perdagangan dunia, Tercapainya Kesepakatan pembentukan WTO di Marakesh, Maroko, tahun 1992 semakin menyakinkan banyak Negara bahwa era perdagangan bebas sudah tidak dapat terhindar lagi. Oleh karena posisi strategis tersebut kemudian adanya semangat dan kerja keras pemerintah kota Sabang dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang, masyarakat serta pengusaha kalangan Industri untuk mengembangkan pariwisata dan kawasan pelabuhan bebas  adalah suatu hal yang patut diakomodir secara serius.

Dalam perencanaan strategis pengembangan Kawasan harus memiliki standarisasi manajemen yang komperehensif untuk sarana dan prasarana  yang sarat dengan nilai-nilai Islami, hal ini perlu diperhatikan karena latar belakang budaya masyarakat yang sangat sarat dengan nilai-nilai agama Islam. Tentunya pembangunan Kawasan Sabang perlu hati-hati memperhatikan aspek religius yang sangat berakar dalam kehidupan masyarakatnya. Yang dimaksud daerah tujuan wisata bernuansa Islami adalah suatu daerah yang memiliki beberapa objek daerah wisata yang memiliki manajemen pengelolaan yang baik serta prasarana dan sarana yang memiliki standar pendukung terlaksananya kegiatan rekreasi yang diharapkan oleh wisatawan mancanegara serta wisatawan dalam negeri yang menghormati nilai-nilai Islami yang dimiliki oleh masyarakat Kawasan Sabang. Tidak memperhatikan aspek ini akan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan perkembangan pariwisata dan pelabuhan bebas Sabang di masa yang akan datang.

Aktivitas sebagai daerah tujuan wisata dan kawasan perdagangan dan pelabuhan terus berjalan di Kota Sabang sebagai wujud dari implementasi perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang. Kendati belum sepenuhnya berkembang seperti pelabuhan bebas lainnya, setidaknya telah menumbuh-kembangkan berbagai jenis aktivitas usaha ekonomi warga kota.

Adanya persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM (Depkumham) RI yang memberikan izin bagi Provinsi Aceh untuk penerbitan Visa on Arrival (VoA) atau visa kunjungan saat kedatangan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), dishubkomintel.acehprov.go.id (Rabu, 11/11/2009) ini merupakan kemajuan luar biasa bagi Aceh. Peluang tersebut harus benar-benar dimanfaatkan oleh Aceh dengan sebaik mungkin untuk pengembangan sektor kepariwisataan dan investasi khususnya bagi kawasan sabang.

Pengembangan Kota Sabang sebagai daerah tujuan wisata serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas tentunya memerlukan pendekatan manajerial, teknis dan operasional  tidak terlepas dari salah satu pendekatan saja karena kegiatan pariwisata dan area pelabuhan bebas membutuhkan keterlibatan berbagai sektor kepentingan masyarakat, instansi-instansi pemerintah serta adanya peran serta para stakeholders terutama dari kaum industry Pariwisata maupun industry pelayaran. Sebagai gambaran, pengembangan membutuhkan pendekatan pendekatan Manajerial secara komprehensif yang pada akhirnya adalah menghasilkan Total Quality Manajemen di bidang Pariwisata dan kawasan pelabuhan bebas. Pendekatan manajerial sangat penting dilakukan dalam pengembangan. Dimana manajemen merupakan suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Setiap aspek manajerial juga berbeda, tergantung aspek yang dikaji.

Pendekatan manajemen yang komprehensif untuk pengembangan objek dareah tujuan wisata dan kawasan pelauhan bebas dapat dilakukan melalui pendekatan manajerial secara strategis, melalui beberapa tahapan, baik pengamatan lingkungan eksternal  dan Internal, yang terdiri dari  variabel- variabel kesempatan dan ancaman  yang  berada  di   luar kawasan pengembangan dan  tidak secara khusus ada dalam pngendalian jangka pendek dari manajemen puncak sebagai pengelola kawasan tersebut yang mencakup lingkungan social untuk pengamatan terhadap elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh lingkungan tugas untuk pengamatan  terhadap  kekuatan umum tidak berhubungan langsung  dengan  aktivitas-aktivitas jangka pendek pengembangan kawasan tetapi  dapat   dan  sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang dari objek yang bersangkutan.

No comments:

Post a Comment