Rencana
negara Indonesia menggelar kampanye visit “Indonesia Year 2009”,
tentunya juga didukung oleh Kawasan Sabang yang memiliki tujuan yang
selaras untuk mengembangkan kotanya sebagai daerah tujuan wisata. Letak
kawasan Sabang yang unik dan khusus juga menjadikan posisinya begitu
sentral dapat dijadikan sebagai pintu gerbang bagi arus masuk investasi,
barang dan jasa dari dalam dan luar negeri, tentunya akan sangat
berguna bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi Aceh khususnya dan rakyat
Indonesi pada umumnya. Kawasan sabang juga dapat difungsikan sebagai
sentral pengembangan industri, serta sebagai tempat pengumpulan dan
penyaluran hasil produksi dari dan keseluruh wilayah Indonesia serta
Negara-Negara lain. Sabang juga berpotensi untuk melayani hinterland
pulau Sumatera, kemudian dapat memafaatkan kawasan kerjasama regional
Indonesia Malaysia Thailand – Growth Triangle (IMT-GT) yang
beranggotakan 8 provinsi di Thailand, 8 Negeri di Semenanjung Malaysia
dan 10 provinsi di Sumatera.
Perencanaan Pengembangan Kawasan Perdagnagan dan pelabuhan bebas di
berbagai belahan dunia akan semakin mendorong terciptanya mekanisme
pasar bebas dalam perdagangan dunia, Tercapainya Kesepakatan pembentukan
WTO di Marakesh, Maroko, tahun 1992 semakin menyakinkan banyak Negara
bahwa era perdagangan bebas sudah tidak dapat terhindar lagi. Oleh
karena posisi strategis tersebut kemudian adanya semangat dan kerja
keras pemerintah kota Sabang dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang,
masyarakat serta pengusaha kalangan Industri untuk mengembangkan
pariwisata dan kawasan pelabuhan bebas adalah suatu hal yang patut
diakomodir secara serius.
Dalam perencanaan strategis pengembangan Kawasan harus memiliki standarisasi manajemen yang komperehensif
untuk sarana dan prasarana yang sarat dengan nilai-nilai Islami, hal
ini perlu diperhatikan karena latar belakang budaya masyarakat yang
sangat sarat dengan nilai-nilai agama Islam. Tentunya pembangunan
Kawasan Sabang perlu hati-hati memperhatikan aspek religius yang sangat
berakar dalam kehidupan masyarakatnya. Yang dimaksud daerah tujuan
wisata bernuansa Islami adalah suatu daerah yang memiliki beberapa objek
daerah wisata yang memiliki manajemen pengelolaan yang baik serta
prasarana dan sarana yang memiliki standar pendukung terlaksananya
kegiatan rekreasi yang diharapkan oleh wisatawan mancanegara serta
wisatawan dalam negeri yang menghormati nilai-nilai Islami yang dimiliki
oleh masyarakat Kawasan Sabang. Tidak memperhatikan aspek ini akan
sangat berpengaruh terhadap kesinambungan perkembangan pariwisata dan
pelabuhan bebas Sabang di masa yang akan datang.
Aktivitas sebagai daerah tujuan wisata dan kawasan perdagangan dan
pelabuhan terus berjalan di Kota Sabang sebagai wujud dari implementasi
perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang. Kendati belum sepenuhnya
berkembang seperti pelabuhan bebas lainnya, setidaknya telah
menumbuh-kembangkan berbagai jenis aktivitas usaha ekonomi warga kota.
Adanya persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM (Depkumham) RI yang
memberikan izin bagi Provinsi Aceh untuk penerbitan Visa on Arrival
(VoA) atau visa kunjungan saat kedatangan di Bandara Internasional
Sultan Iskandar Muda (SIM), dishubkomintel.acehprov.go.id (Rabu, 11/11/2009)
ini merupakan kemajuan luar biasa bagi Aceh. Peluang tersebut harus
benar-benar dimanfaatkan oleh Aceh dengan sebaik mungkin untuk
pengembangan sektor kepariwisataan dan investasi khususnya bagi kawasan
sabang.
Pengembangan Kota Sabang sebagai daerah tujuan wisata serta kawasan
perdagangan dan pelabuhan bebas tentunya memerlukan pendekatan
manajerial, teknis dan operasional tidak terlepas dari salah satu
pendekatan saja karena kegiatan pariwisata dan area pelabuhan bebas
membutuhkan keterlibatan berbagai sektor kepentingan masyarakat,
instansi-instansi pemerintah serta adanya peran serta para stakeholders
terutama dari kaum industry Pariwisata maupun industry pelayaran.
Sebagai gambaran, pengembangan membutuhkan pendekatan pendekatan
Manajerial secara komprehensif yang pada akhirnya adalah menghasilkan
Total Quality Manajemen di bidang Pariwisata dan kawasan pelabuhan
bebas. Pendekatan manajerial sangat penting dilakukan dalam
pengembangan. Dimana manajemen merupakan suatu proses penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Setiap aspek manajerial juga berbeda, tergantung aspek yang dikaji.
Pendekatan manajemen yang komprehensif untuk pengembangan objek
dareah tujuan wisata dan kawasan pelauhan bebas dapat dilakukan melalui
pendekatan manajerial secara strategis, melalui beberapa tahapan, baik
pengamatan lingkungan eksternal dan Internal, yang terdiri dari
variabel- variabel kesempatan dan ancaman yang berada di luar
kawasan pengembangan dan tidak secara khusus ada dalam pngendalian
jangka pendek dari manajemen puncak sebagai pengelola kawasan tersebut
yang mencakup lingkungan social untuk pengamatan terhadap elemen-elemen
atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh
lingkungan tugas untuk pengamatan terhadap kekuatan umum tidak
berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek
pengembangan kawasan tetapi dapat dan sering mempengaruhi
keputusan-keputusan jangka panjang dari objek yang bersangkutan.
No comments:
Post a Comment