Tuesday, April 2, 2013

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.

Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang hidup

Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:

    Bahan makanan : padi, jagung, gandum, tebu
    Bahan bangungan : kayu jati, kayu mahoni
    Bahan bakar (biosolar) : kelapa sawit
    Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
    Pupuk kompos.

Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur.Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

Sumber daya alam nonhayati

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air
Sumber daya alam, air.
Sumber daya alam, angin.
Sumber daya alam, tanah.

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.

Angin

Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.

Tanah

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.

Hasil tambang

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein

Sumber Daya Alam

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.

Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.

Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia.

Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. 

SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.

Ekonomi Itu Sumber Masalah

Masalah ekonomi tak akan bisa diselesaikan oleh ekonom. Sebab ekonomi adalah sumber masalah, bukan obatnya

Terminologi 'ekonomi' bukanlah sebuah istilah teknis semata. Ekonomi adalah sebuah ideologi. Kalau mau dilihat dalam tataran teknisnya maka ekonomi adalah kumpulan formula dan aksioma, yang dilengkapi dengan asumsi-asumsi, dari sebuah ideologi, yakni pembenaran dan penerapan riba. Karena itu kata sifat apa pun yang diletakkan di belakang istilah ekonomi, seperti ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis, ekonomi kerakyatan, bahkan ekonomi Islam sekalipun, tidak mengubah sedikit pun substansi dasarnya: pemberlakuan riba dalam kehidupan.

Sejak masa Orde Baru kita pun selalu diakrabkan dengan frase "Pembangunan Ekonomi" sebagai modus operandi kehidupan berbangsa. Secara internasional, pencapaiannya kemudian diukur dengan berbagai indikator tertentu yang dibakukan, seperti jumlah orang miskin atau penganggur, angka harapan hidup, kesenjangan kaya dan miskin (lewat angka koefisien gini), dan sebagainya, sampai yang paling mutakhir dan dianggap paling "mewakili", karena merupakan "gabungan" sejumlah faktor, yakni Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Sedemikian lazimnya pemakaian indikator-indikator tersebut hingga tidak ada yang mempersoalkan values dan ideologi di baliknya. Lebih-lebih yang kemudian mencari cara pandang lain dalam memahami kemiskinan dan akar penyebabnya.

Dengan satu-dua indikator saja sudah terlihat bahwa umat Islam di Indonesia saat ini makin menderita. Jumlah orang miskin ada 40 juta, bahkan kalau indikatornya adalah pendapatan di bawah US$ 2 per hari, sebagaimana dipakai oleh PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), angkanya mencapai 75 juta. Tingkat pengangguran di atas 10% dari angkatan kerja, sekitar 11 juta orang. Tulisan ini tidak akan mempersoalkan indikator-indikator tersebut lebih jauh, tapi hendak mengajukan satu cara pandang berbeda dalam melihat penderitaan umat dan akar masalahnya, yakni dari kacamata Al Qur'an dan Sunnah. Secara lebih spesifik kerangka yang ditawarkan adalah kerangka muamalat, dengan dua indikator utama, sebagaimana yang dipertentangkan oleh Al Qur'an, yakni perdagangan dan riba.

Riba sebagai Modus Operandi

Dalam al Qur'an Allah SWT menegaskan 'Allah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba' (Al Baqarah ayat 276). Pernyataan ini perlu dipahami dalam dua hal: ketegasannya dalam mempertentangkan dua cara mencari kekayaan, yakni perdagangan dan riba, di mana yang pertama halal dan yang kedua haram; dan alasannya, sebagaimana dinyatakan dalam ayat yang sama, yakni kenyataan bahwa banyak orang menyamakan riba dengan perdagangan. Kebenaran ayat ini mewujud dengan sangat nyata di zaman ini, yang mengakibatkan praktek yang berkebalikan dari hukum Allah, yakni bekerjanya sistem yang menghalalkan riba dan mengharamkan perdagangan. Kita bisa mengenalinya dengan satu ukuran saja yakni nisbah perdagangan (sektor) riil dewasa ini yang hanya 2% dan "perdagangan" (sektor) finansial yang mencapai 98%.

Nisbah di atas menunjukkan kekayaan yang menumpuk pada segelintir orang, sementara penderitaan ditanggung oleh mayoritas masyarakat (para pekerja keras). Hanya dengan perspektif ini kita dapat memahami dengan jernih akar segala penderitaan umat dewasa ini dan menawarkan solusinya secara mendasar, yakni memerangi riba di satu sisi dan menegakkan kembali perdagangan di sisi lain. Dalam kepustakaan akademik sistem kehidupan yang dibangun di atas fondasi riba dan menjadikan riba sebagai doktrin yang absolut inilah yang disebut sebgai kapitalisme. Ideologi kapitalisme ini oleh para perancang negara modern telah ditetapkan dalam konstitusi dengan elemen utama berupa bank sentral, uang kertas, dan perpajakan. Dan inilah yang disebut dengan ekonomi pembangunan itu � dengan dua sayapnya kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

Jadi, bangsa Indonesia sesungguhnya telah memilih kapitalisme, yakni sistem riba, sebagai jalan hidup ketika memproklamirkan dirinya sebagai Republik Indonesia. Ketika kekuasaan kolonialisme secara formal meninggalkan bangsa Indonesia ada dua hal yang ditinggalkannya, disusupkan melalui konstitusi republik baru ini, yang kelak terbukti menjadi instrumen efektif untuk melestarikan cengkeraman penindasannya, yakni bank sentral dan uang kertas. Bank sentral, kini disebut Bank Indonesia, kita tahu adalah metamorfosa dari sebuah bank swasta milik sejumlah Yahudi Belanda, De Javasche Bank. Dan dengan itu, bangsa Indonesia mendapat warisan beban utang pemerintah Hindia Belanda, sebesar 4 milyar dolar AS, yang kelak - 65 tahun kemudian - telah beranak-pinak tak terkendali, menjadi sekitar 140-an milyar dolar AS.

Akibatnya, sesudah 65 tahun "merdeka'', umat Islam Indonesia bukan saja masih tapi makin menderita. Kenyataan ini dapat diukur dengan satu indikator tunggal, yakni daya beli mata uang kertas rupiah, yang dalam 65 tahun ini telah merosot sekitar 200 ribu kali. Ini bermakna, secara riel, bangsa Indonesia telah mengalami pemiskinan 200 ribu kali dibanding dengan sebelum "merdeka". Tak lama sesudah "merdeka", Oktober 1946, Pemerintah RI mengeluarkan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). Ketika itu harga dinar emas adalah Rp 8.5/koin, pada bulan Mei 2011, harga dinar emas telah mencapai Rp 1.850 ribu/koin. Akar penyebabnya, tiada lain, adalah sistem riba yang kita jalani selama ini.

Muamalat Jalan Keluar dari Jerat Ekonomi

Dalam konteks ini ada dua pernyataan Rasulullah, salallahualayhi wassalam, yang mendapatkan bukti kebenarannya. Pertama, bahwa akan datang suatu zaman saat kita tidak dapat menemukan seorang pun di dunia ini yang tidak memakan riba dan bahkan orang yang menlak makan riba pun akan ikut terkena debunya (dari hadits riwayat Abu Daud). Kedua, akan datang suatu zaman ketika tidak ada yang tertinggal yang dapat dimanfaatkan (karena habis daya belinya) kecuali dinar dan dirham (dari hadits riwayat Ahmad).
Maka, memahami ekonomi (baca: kapitalisme) dalam perspektif muamalat akan memberikan pemahaman yang tepat tentang riba, dan segala akibatnya sebagaimana telah dinyatakan oleh hadits-hadits tersebut. Dengan pemahaman yang tepat tentang riba ini, yakni sistem ekonomi dengan segala perangkatnya itu, kita dapat mencari solusi untuk memeranginya, sebagaimana juga dengan tegas dinyatakan dalam al Qur'an, bahwa Allah dan Rasul SAW, menyatakan perang terhadapnya.

Secara ringkas muamalat memiliki lima pilar, yaitu mata uang riil, pasar terbuka, pedagang dan paguyuban pedagang mandiri, satuan-satuan produksi mandiri, dan kontrak-kontrak bisnis dan komersial yang halal, yakni qirad, syirkat, dengan segala variasinya. Tanpa harus disebut sebagai "muamalat kerakyatan", dengan sendirinya pilar-pilar mumalat ini adalah untuk rakyat. Penghapusan riba akan membuka akses finansial, produksi dan pasar, kepada semua orang secara sama. Muamalat memastikan perlindungan kepada seluruh pelaku usaha. Tidak ada pemajakan, tidak ada riba, tidak ada monopoli, tidak ada inflasi. Hukum alam, mekanisme fitrah, akan sepenuhnya berjalan tanpa manipulasi, melalui kebijakan fiskal dan moneter tersebut di atas.

Muamalat adalah satu-satunya jalan keluar bagi kita dari jerat ekonomi. Kita tidak bisa keluar dari persoalan ekonomi dengan jalan ekonomi itu sendiri. Sebab ekonomi adalah akar persoalannya bukan obat bagi penyakitnya. Bahkan bila itu disebut sebagai Ekonomi Kerakyatan atau Ekonomi Islam sekalipun.

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Rencana negara Indonesia menggelar kampanye visit “Indonesia Year 2009”, tentunya juga didukung oleh Kawasan Sabang yang memiliki tujuan yang selaras untuk mengembangkan kotanya sebagai daerah tujuan wisata. Letak kawasan Sabang yang unik dan khusus juga menjadikan posisinya begitu sentral dapat dijadikan sebagai pintu gerbang bagi arus masuk investasi, barang dan jasa dari dalam dan luar negeri, tentunya akan sangat berguna bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi Aceh khususnya dan rakyat Indonesi pada umumnya. Kawasan sabang juga dapat difungsikan sebagai sentral pengembangan industri, serta sebagai tempat pengumpulan dan penyaluran hasil produksi dari dan keseluruh wilayah Indonesia serta Negara-Negara lain. Sabang juga berpotensi untuk melayani hinterland pulau Sumatera, kemudian dapat memafaatkan  kawasan kerjasama regional Indonesia Malaysia Thailand – Growth Triangle (IMT-GT) yang beranggotakan 8 provinsi di Thailand, 8 Negeri di Semenanjung Malaysia dan 10 provinsi di Sumatera.

Perencanaan Pengembangan Kawasan Perdagnagan dan pelabuhan bebas di berbagai belahan dunia akan semakin mendorong terciptanya mekanisme pasar bebas dalam perdagangan dunia, Tercapainya Kesepakatan pembentukan WTO di Marakesh, Maroko, tahun 1992 semakin menyakinkan banyak Negara bahwa era perdagangan bebas sudah tidak dapat terhindar lagi. Oleh karena posisi strategis tersebut kemudian adanya semangat dan kerja keras pemerintah kota Sabang dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang, masyarakat serta pengusaha kalangan Industri untuk mengembangkan pariwisata dan kawasan pelabuhan bebas  adalah suatu hal yang patut diakomodir secara serius.

Dalam perencanaan strategis pengembangan Kawasan harus memiliki standarisasi manajemen yang komperehensif untuk sarana dan prasarana  yang sarat dengan nilai-nilai Islami, hal ini perlu diperhatikan karena latar belakang budaya masyarakat yang sangat sarat dengan nilai-nilai agama Islam. Tentunya pembangunan Kawasan Sabang perlu hati-hati memperhatikan aspek religius yang sangat berakar dalam kehidupan masyarakatnya. Yang dimaksud daerah tujuan wisata bernuansa Islami adalah suatu daerah yang memiliki beberapa objek daerah wisata yang memiliki manajemen pengelolaan yang baik serta prasarana dan sarana yang memiliki standar pendukung terlaksananya kegiatan rekreasi yang diharapkan oleh wisatawan mancanegara serta wisatawan dalam negeri yang menghormati nilai-nilai Islami yang dimiliki oleh masyarakat Kawasan Sabang. Tidak memperhatikan aspek ini akan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan perkembangan pariwisata dan pelabuhan bebas Sabang di masa yang akan datang.

Aktivitas sebagai daerah tujuan wisata dan kawasan perdagangan dan pelabuhan terus berjalan di Kota Sabang sebagai wujud dari implementasi perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang. Kendati belum sepenuhnya berkembang seperti pelabuhan bebas lainnya, setidaknya telah menumbuh-kembangkan berbagai jenis aktivitas usaha ekonomi warga kota.

Adanya persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM (Depkumham) RI yang memberikan izin bagi Provinsi Aceh untuk penerbitan Visa on Arrival (VoA) atau visa kunjungan saat kedatangan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), dishubkomintel.acehprov.go.id (Rabu, 11/11/2009) ini merupakan kemajuan luar biasa bagi Aceh. Peluang tersebut harus benar-benar dimanfaatkan oleh Aceh dengan sebaik mungkin untuk pengembangan sektor kepariwisataan dan investasi khususnya bagi kawasan sabang.

Pengembangan Kota Sabang sebagai daerah tujuan wisata serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas tentunya memerlukan pendekatan manajerial, teknis dan operasional  tidak terlepas dari salah satu pendekatan saja karena kegiatan pariwisata dan area pelabuhan bebas membutuhkan keterlibatan berbagai sektor kepentingan masyarakat, instansi-instansi pemerintah serta adanya peran serta para stakeholders terutama dari kaum industry Pariwisata maupun industry pelayaran. Sebagai gambaran, pengembangan membutuhkan pendekatan pendekatan Manajerial secara komprehensif yang pada akhirnya adalah menghasilkan Total Quality Manajemen di bidang Pariwisata dan kawasan pelabuhan bebas. Pendekatan manajerial sangat penting dilakukan dalam pengembangan. Dimana manajemen merupakan suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Setiap aspek manajerial juga berbeda, tergantung aspek yang dikaji.

Pendekatan manajemen yang komprehensif untuk pengembangan objek dareah tujuan wisata dan kawasan pelauhan bebas dapat dilakukan melalui pendekatan manajerial secara strategis, melalui beberapa tahapan, baik pengamatan lingkungan eksternal  dan Internal, yang terdiri dari  variabel- variabel kesempatan dan ancaman  yang  berada  di   luar kawasan pengembangan dan  tidak secara khusus ada dalam pngendalian jangka pendek dari manajemen puncak sebagai pengelola kawasan tersebut yang mencakup lingkungan social untuk pengamatan terhadap elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh lingkungan tugas untuk pengamatan  terhadap  kekuatan umum tidak berhubungan langsung  dengan  aktivitas-aktivitas jangka pendek pengembangan kawasan tetapi  dapat   dan  sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang dari objek yang bersangkutan.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menjelang Pemilu 2014 kita dihadapkan gelombang ketidakpastian yang terkait dengan “Dinamika Sosial Politik Lokal”. Disatu sisi kita dihadapkan pada „dinamika perubahan“ artinyan bila kita tidak dapat menangkap perubahan itu berarti kita akan kehilangan peluang untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam NKRI, jangan sampai kita kehilangan napas karena bila kita salah melangkah dalam dahur hidup kematian demokrasi. Pada sisi lain kita dihadapkan pada situasi „dinamika sosial“ dan „dinamika politik“ yang menggambarkan gerak masyarakat yang menimbulkan perubahan secara berkelanjutan dalam tata kehidupan lokal dari masyarakat yang bersangkutan. 

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka dituntut dalam era reformasi ini, untuk membangun jiwa tanpa topeng kepalsuan agar kekuatan pikiran dapat menuntun perubahan sikap dan perilaku secara radikal sehingga dapat meretas jalan menjadi diri sendiri, dalam dinamika sosial politik lokal.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, marilah kita menyatukan pikiran yang terkait dengan „Dinamika Sosial Politik Lokal“ dalam peran kita sebagai masyarakat untuk menyatukan dinamika pembagunan gerak yang penuh gairah dan penuh semangat dalam melaksanakan Pemilu 2014 sebagai warga masyarakat yang bertanggung jawab.

Oleh karena itu, untuk menyatukan pikiran dalam bersikap dan berperilaku, maka untuk memahami makna dari „Dinamika Sosial Politik Lokal“ diperlukan satu pendekatan yang kita sebut dengan pemahaman dari sudut huruf menjadi kata bermakna sebagai suatu pendekatan pengetahuan bukan ilmu agar kita tidak terjebak oleh pandangan ilmu dari dunia barat.

Jadi pendekatan ini bersandarkan pada pengetahuan dari keterampilan yang dipetik dari pengalaman yang dapat menjadi daya dorong kedalam dinamika kelompo sebagai sekelompok orang dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan pola pikir dalam dinamika sosial politik lokal.

Dengan pemahaman pendekatan yang diuraikan dibawah ini, diharapkan kita memiliki suatu persepsi dalam pola pikir yang sama untuk ikut serta dalam tuntutan perubahan yang sejalan dengan gerak „dinamika sosial politik lokal, sebagai suatu pembelajaran.

PENDEKATAN UNTUK MENYATUKAN PERSEPSI

Usaha “Membangun Kebiasaan Manusia” dalam kesiapan “Berpikir ke depan” sebagai “Peta Jalan Menuju Keberhasilan” dalam memainkan peran apapun agar secara berkesinambungan ikut terlibat secara jelas “Mengubah Keadaan” dibutuhkan suatu pemikiran yang lebih terarah dan terfokus kedalam usaha-usaha untuk membangun kepribadian manusia yang bertanggung jawab atas “kebebasan berkehendak dalam dinamika sosial politik lokal“

Oleh karena itu, diperlukan perubahan pola pikir secara radikal artinya orang yang mampu menemukan tentang dirinya, maka ia akan selalu bertindak yang sejalan dengan apa yang diperlukan oleh tuntutan perubahan dalam melaksanakan demokrasi yang bertolak dari kerjasama dalam membuat impian menjadi suatu kenyataan.

Apa yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana dalam masa orde reformasi, pemimpin hanya memikirkan bagaimana merebut kekuasaan dengan begitu banyaknya lahir partai-partai baru, tapi terbayangkah olehnya mengenai pemberdayaan dinamika sosial politik lokal, yang menuntut perubahan pola pikir, dimana gerakan kelompok haruslah dapat memberikan motivasi baru kedalam apa yang disebut „demokrasi politik“ berlandaskan pola pikir yang radikal dalam menata hidup dengan kebebasan berpolitik.

Peningkatan Kualitas SDM

Generasi muda Indonesia jangan merasa kalah dengan bangsa asing. Dengan level kualitas yang dimiliki, generasi muda Tanah Air memiliki kualitas yang hampir sama dan mampu bersaing di level internasional.

Hanya saja, terkadang generasi muda Indonesia memiliki kelemahan dalam tiga hal: komunikasi dalam Bahasa Inggris, inovatif dan jiwa kewirausahaan, dan terakhir soft skill yang mencakup penilaian terhadap kemampuan diri sendiri. Demikian disampaikan Hasnul Suhaimi Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk dalam launching "XL Future Leaders," di Jakarta, Rabu (6/6).

"Kemampuan memimpin, membangun orang lain, serta inovasi dan languange skill. Setidaknya inilah tiga kemampuan yang dibutuhkan yang dibutuhkan seseorang dari Indonesia untuk jadi pemimpin," kata Hasnul.

Peningkatan kualitas ini, tambah Hasnul, mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang andal untuk masa depan Indonesia. "Bukan tidak mungkin nantinya seluruh perusahaan asing di Indonesia akan dipimpin langsung oleh orang Indonesia. Bukan bangsa asing seperti yang ada sekarang ini."

Program Future Leaders ini berupaya menjaring mahasiswa dengan usia maksimal 21 tahun untuk diberi bekal peningkatan tiga hal tersebut. Nantinya akan ada 120 mahasiswa terpilih yang diharapkan memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih hingga tampil sebagai pemimpin Indonesia.

Tingginya kualitas sumber daya manusia Indonesia terlihat dari kegemilangan di kompetisi ilmu pengetahuan bertaraf internasional. Pada Mei 2012, dua anak Indonesia berhasil menyabet emas di Asian Physics Olympiad/APhO di India. Dalam kompetisi robot dunia (Robogames), akhir April lalu di Amerika Serikat, anak Indonesia sukses menyumbang tiga medali, dua di antaranya emas. Sebelumnya, Indonesia juga langganan medali di Olimpiade Matematika. 

"Kita ini bangsa yang besar, kita harus kompetitif, dan membuktikan jika memang punya kemampuan. Kita bukan bangsa kacang," kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmansyah.

Firmansyah yang juga rektor muda di UI juga ikut berbagi pengalamannya ketika mengambil gelar Master dan Doktor di Prancis. Saat itu, kata Firmansyah, beasiswa yang diterimanya hanya untuk tiga tahun. 

Namun, gelar yang diambilnya rangkap Master dan Doktor. Saat akhirnya ia bisa mengambil dua gelar itu dalam tiga tahun, tawaran jadi dosen pun datang. "Itulah yang coba saya tekankan, tekad dan kemauan kuat," ujar Firmansyah.

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:


Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.

Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.

Syarat – syarat perencanaan SDM
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.

3. Proses perencanaan SDM
Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.

Prosedur perencanaan SDM
Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
Menetapkan beberapa alternative.
Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.

4. Pengevaluasian Rencana SDM
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
Biaya SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.
Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Kendala-kendala PSDM
1. Standar kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti.
2. Manusia (SDM) Mahluk Hidup
Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
3. Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik dan benar.

4. Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.

Manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. 

MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.

Unsur MSDM adalah manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.


Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat dengan SDM adalah satu potensi yang terkandung didalam diri setiap manusia guna untuk mewujudkan setiap peran yang harus dijalani sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif sehingga mampu mengelola dirinya sendiri beserta setiap potensi yang ada pada diri mereka sendiri sehingga kemudian dapat mengembangkan Sumber Daya Alam atau yang disingkat dengan SDM yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. 

Dalam pengertian sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.

"Untuk lebih lengkapnya tanya bapak dosen di universitas masing - masing"